Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pendidikan

Ketimpangan dan Empati

Gambar
  Ketimpangan dan Empati Apakah pernah melihat sebuah meme atau poster yang di media sosial yang menggambarkan seorang ibu dan anak perempuannya melihat seorang pemulung yang sedang mengais sampah? Dalam meme tersebut, terdapat dua gambar yang disandingkan. Pada keduanya, Si Ibu yang digambarkan cukup kaya, memberikan nasihat kepada anak perempuannya. Pada gambar pertama, sambil menunjuk kepada pemulung, Si Ibu mengatakan, “jika kamu tidak rajin belajar, maka kami akan berakhir seperti dia”. Apakah ada yang salah dalam nasihat seperti ini? Sebagian dari kita akan berpendapat untuk setuju dengan Si Ibu. Ini adalah nasihat yang jamak kita dengar. Kita simpan dulu jawaban tersebut. Pada gambar kedua, dengan pose serupa, Si Ibu memberikan nasihat kepada anaknya: “kamu belajar yang rajin, supaya ketika besar dan sukses nanti, kami bisa membantu mereka yang kurang beruntung seperti pemulung itu”. Apa yang berbeda dengan kedua nasihat itu? Pada gambar pertama, Si Ibu fokus kepada kesukses...

Akal Sehat Kaum Terpelajar

Gambar
  Akal Sehat Kaum Terpelajar Para guru dan senior yang saya hormati. Kang Jana, terima kasih sudah mengundang Universitas Islam Indonesia (UII). Saya mewakili UII. Di sini saya belajar dan menyerap energi positif dari forum mulia ini. Izinkan saya memulai dengan melakukan pengakuan: latar belakang pendidikan saya informatika dan sistem informasi, agak jauh pokok kajian forum pagi ini: pemilihan presiden tanpa etika dan penegakan hukum. Karenanya, saya tidak akan mengutip pasal dalam sebuah undang-undang, misalnya. Saya akan masuk ke level abstraksi yang lebih tinggi. Mohon dimaafkan jika apa yang saya sampaikan tidak sangat mendalam. Paparan ini mungkin semacam “curhat” akademik bertema. Yang menguatkan saya juga adalah bahwa pendapat yang mengatakan intelektual kadang harus keluar dari pagar disiplinnya untuk merespons masalah publik.   Akal sehat yang tergadai Fenomena yang menjadi fokus tampaknya sudah menjadi semacam rahasia publik. Pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber...

Kebajikan Moral Demokrasi

Gambar
  Kebajikan Moral Demokrasi Kita semua menjadi saksi, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, praktik berbangsa dan bernegara di Indonesia, mengalami tantangan berat. Episode praktik bernegara, terutama menjelang pemilihan umum, telah memancing kegaduhan yang luar biasa. Suara kritis banyak intelektual lintaskampus saling menguatkan. Suara kritis itu didelegitimasi dan tidak didengarkan dengan serius.   Pembajakan demokrasi Kita perlu menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pembajakan terhadap demokrasi tidak lagi dengan cara kekerasan, penggunaan militer, atau kudeta. Pasca Perang Dingin, di banyak negara, kemunduran demokrasi justru dilakukan oleh pemerintahan terpilih. Demokrasi dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Kemunduran demokrasi bahkan dimulai dari bilik pemungutan suara ketika pemilu (e.g. Guriev & Treisman, 2022; Levitsky & Ziblat, 2018). Melalui pendirian Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia, kami ingin melantangkan pesan dan mengedukasi ...

Membaca Kegelisahan

Gambar
  Membaca Kegelisahan Ketika kami berdua mendiskusikan soal budaya membaca, seorang sahabat bertanya secara retoris kepada saya, “Apakah kawan-kawan tidak punya kegelisahan, ya?”. Timpal saya dengan setengah bercanda, “Mungkin kawan-kawan kita sudah mempunyai jawaban untuk banyak hal.” Sahabat ini merespons sambil tersenyum, “ Tenane ?”. Jangan-jangan kami berdua yang salah membaca keadaan. Obrolan ringan kami pun berlanjut. Tidak selalu mendiskusikan hal penting menurut banyak orang. Kami berdua mempunyai kebiasaan saling menghadiahi buku. Oleh-oleh perjalanan tidak dalam bentuk kudapan, tetapi asupan untuk menjawab beragam kegelisahan.   Komitmen membaca Ketika membuat tulisan ini, saya teringat seorang kawan ketika kuliah dulu, sekitar 30 tahun yang lalu. Dia merasa berdosa ketika tidak mengalokasikan waktu membaca setiap hari. Ucapan itu dibuktikannya. Saya terinspirasi, meski belum bisa segalak itu. Akhirnya, sebuah ritual kecil kami buat. Setiap pekan mendiskusikan satu ...

Membingkai Dunia

Gambar
  Membingkai Dunia Di saat kita merayakan pencapaian ini, izinkan saya berbagi beberapa pemikiran yang diambil dari buku  Framers: Make Better Decisions in the Age of Big Data  (Cukier, Mayer-Schönberger & de Vericourt, 2021) yang bisa menjadi panduan bersama. Mengapa saya mengutip buku? Saya ingin mengirim pesan tentang arti penting membaca buku dan literatur lain. Setiap buku adalah guru yang diam, memberi kita pelajaran hidup tanpa batas waktu dan ruang. Di saat yang sama, buku adalah teman yang setia, yang selalu siap menginspirasi dan menuntun kita kapan pun dibutuhkan. Buku membentuk pikiran yang tajam dan hati yang terbuka; membaca adalah investasi terbaik untuk masa depan. Membaca buku bukan hanya tentang menambah pengetahuan, tapi juga tentang memperkaya jiwa dan memperhalus cara pandang kita terhadap dunia.   Bingkai dan pengambilan keputusan Mari kembali ke buku  Framers . Dalam kehidupan ini, keputusan yang kita buat tidak hanya ditentukan oleh d...

UII Sore Nyastra #5 Angkat Tema Beragama dengan Gembira

Gambar
  Universitas Islam Indoneisa (UII) kembali menggelar UIISoreNyastra #5 dengan mengangkat tema Beragama dengan Gembira. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (4/11) di Embung Pelang/Embung UII 1 ini kembali menampilkan puisi-puisi karya warga UII baik dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Penyelenggaraan pembacaan puisi kali ini berkolaborasi dengan lembaga kebudayaan Embun Kalimasada Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII Rektor UII, Fathul Wahid dalam sambutannya mengatakan tema yang diangkat dalam Sore Nyastra #5 ini didasari pada tugas Nabi Muhammad saw yang membawa kabar gembira kepada umat-Nya tanpa ada upaya memberikan rasa takut kepada umat-umat-Nya. “Jadi seringkali tanpa kita sadar di banyak majelis, justru ketakutan itu yang dikedepankan. Kita ingin hari ini kita mengedepankan kabar gembira yang dibawa oleh agama. Sehingga, beragama itu enak, menyenangkan. Membantu orang itu membahagiakan, sabar itu menetramkan, berbakti kepada orang tua itu menyejukkan, menghormati orang yan...